12 Cara Alami Mengatasi Keputihan
Maret 26, 2021
Tapi tidak semua keputihan bisa dikatakan normal. Ada beberapa tanda keputihan yang berbahaya, seperti warna lendir, bau yang menyengat, dan rasa nyeri serta gatal pada area vagina.
![]() |
Keputihan pada wanita |
Selengkapnya soal keputihan, kita akan bahas di artikel ini sampai tuntas.
Keputihan (Gejala dan Diagnosis)
Normal atau tidaknya keputihan bisa dilihat dari cairan yang keluar. Berikut adalah tanda keputihan yang normal :- Lendir keputihan bening atau berwarna putih
- Lendir keputihan tidak mengeluarkan bau menyengat
- Meninggalkan bercak kuning di celana dalam
- Tesktur lendir berubah sesuai siklus menstruasi
- Banyaknya sekitar setengah sampai satu sendok teh (2-5 ml)
- Lendir keputihan berwarna coklat dengan bau menyengat
- Lendir keputihan keluar lebih banyak dari biasanya
- Keluar darah setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid
- Disertai gejala lain seperti nyeri dan gatal pada vagina
Tapi jangan khawatir.
Ada baiknya untuk mengenali dahulu gejala keputihan yang anda alami.
Jika memang tergolong tidak normal, sebaiknya lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter, karena bisa saja hal itu disebabkan oleh hal lain seperti :
- Konsumsi pil KB dan obat kortikosteroid
- Menderita penyakit gula darah (diabetes)
- Terlalu sering melakukan hubungan seksual
- Menurunnya sistem imunitas (kekebalan tubuh)
- Mengalami iritasi di dalam atau sekitar vagina
- Menipisnya dinding vagina akibat masa menopause
- Infeksi pada vagina karena pemakaian pembalut atau sabun
- Iritasi karena losion yang mengandung parfum atau pewangi
Selain pemeriksaan cairan keputihan, dokter juga akan memeriksa kesehatan organ reproduksi seperti vagina, serviks, dan juga rahim.
Berikut adalah diagnosis yang sering dokter lakukan :
1. PH Test
Tes ph dilakukan untuk memeriksa tingkat keasaman lendir dan mendeteksi tanda-tanda infeksi pada vagina.2. Vaginal Test
Tes yang dilakukan lewat pemeriksaan laboratorium terhadap sampel cairan keputihan yang akan mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit penyebab keputihan.3. Infection Test
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi tanda atau gejala dari infeksi penyakit menular seksual, seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis.4. Pap Smear Test
Pap smear dilakukan dengan memeriksa sampel jaringan serviks untuk mendeteksi kelainan yang terjadi pada jaringan serviks.Selain dengan beberapa tes diatas, dokter juga biasa menyimpulkan penyebab keputihan dengan melihat langsung warna dan intensitas cairan keputihan.
Seperti berikut ini...
A. Warna coklat dengan bercak merah
Keputihan ini disebabkan karena siklus mestruasi yang tidak teratur. Namun dalam beberapa kasus, bisa juga menjadi tanda dari penyakit kanker leher rahim.B. Warna kelabu kekuningan
Keputihan ini disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti gonore (kencing nanah). Tapi dalam beberapa kasus bisa juga disebabkan penyakit vaginosis bakterialis.C. Warna merah muda
Jenis keputihan yang ini sering dialami oleh wanita setelah melahirkan. Termasuk kedalam jenis keputihan yang normal.D. Warna putih kental
Keputihan ini disebabkan oleh adanya infeksi jamur dan bakteri pada vagina. Tergolong normal dan sering dialami banyak wanita terutama saat menstruasi.Baca juga: Cara membuat masker alami untuk wajah
Selain dapat diatasi dengan pengobatan medis, keputihan juga bisa diatasi dengan obat alami yang tentu lebih aman.
Berikut saya merangkum beberapa obat keputihan alami yang bisa anda coba :
Daun sirih bisa dikonsumsi langsung dengan cara meminum air rebusannya. Bisa juga dijadikan obat topikal dengan cara menumbuknya hingga halus dan dibalurkan ke area vagina.
Obat Alami Keputihan
![]() |
Obat alami keputihan |
Berikut saya merangkum beberapa obat keputihan alami yang bisa anda coba :
1. Daun Sirih
Sirih adalah salah satu tanaman herbal yang banyak dijumpai di Indonesia. Salah satu manfaatnya adalah sebagai obat tradisional keputihan.Daun sirih bisa dikonsumsi langsung dengan cara meminum air rebusannya. Bisa juga dijadikan obat topikal dengan cara menumbuknya hingga halus dan dibalurkan ke area vagina.
2. Bawang Putih
Kandungan zat alicin pada bawang putih mampu membasmi jamur dan bakteri penyebab keputihan.Untuk menggunakannya, anda bisa mengkonsumsi langsung bawah putih atau mengoleskan bawah putih yang sudah dihaluskan ke area vagina.
3. Yoghurt
Sebuah penelitian mengklaim bahwa kandungan probiotik dalam yoghurt mampu membunuh bakteri jahat penyebab keputihan.Penggunaan yoghurt sebagai obat keputihan juga aman untuk ibu hamil dan wanita yang memasuki masa menopause.
Cukup dengan menuangkan setengah gelas cuka apel ke dalam bak mandi yang sudah di isi air hangat. Gunakan ini berendam selama kurang lebih 30 menit.
Sifat asam dari cuka apel ini sangat efektif untuk membasmi jamur penyebab keputihan di sekitar vagina.
4. Cuka Apel
Pemakaian cuka apel untuk keputihan harus hati-hati. Anda tidak boleh mengoleskan cuka apel langsung ke area vagina, karena ini bisa menyebabkan infeksi yang berbahaya.Cukup dengan menuangkan setengah gelas cuka apel ke dalam bak mandi yang sudah di isi air hangat. Gunakan ini berendam selama kurang lebih 30 menit.
Sifat asam dari cuka apel ini sangat efektif untuk membasmi jamur penyebab keputihan di sekitar vagina.
Ramuan Tradisional Keputihan
Untuk membuat ramuan tradisional keputihan, siapkan bahan-bahan berikut :- Kunyit 1 buah
- Buah pinang 1 buah
- Daun sirih segar 7 lembar
- Asam 1 tangkai
- Air bersih 3 gelas
- Gula aren secukupnya
- Kupas kunyit dan iris tipis-tipis
- Belah dua buah pinang dan ambil daging bagian dalamnya
- Campurkan semua bahan jadi satu dan rebus hingga menyisakan 1 gelas
- Minum ramuan ini selagi hangat
Kalau dalam meminum ramuan tersebut penyakit keputihan sudah sembuh, harap dihentikan minumnya.
Baca juga: Cara menghilangkan jerawat batu secara alami
12 Tips Mencegah Keputihan
Beberapa tips sederhana ini mungkin bisa anda terapkan untuk mencegah keputihan yang berbahaya.- Jaga kebersihan area vagina, usahakan agar tetap kering.
- Hindari pemakaian bedak atau pewangi di sekitar vagina.
- Jangan gunakan produk pembersih vagina yang bisa merusak keasaman.
- Jangan pakai sabun, cukup gunakan air bersih untuk membersihkan vagina.
- Selalu gunakan celana dalam berbahan katun yang bisa menyerap keringat.
- Pilih pembalut yang aman, dan hindari produk yang mengandung pemutih.
- Mengganti celana dalam dan pembalut secara rutin.
- Kurangi pemakaian celana ketat seperti jeans.
- Jangan berganti-ganti pasangan seksual, dan selalu gunakan kondom.
- Konsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung lactobacilus seperti yoghurt.
- Untuk wanita dengan usia diatas 25, sebaiknya lakukan pemeriksaan serviks secara rutin.
- Biasakan membilas vagina dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.
Terakhir, jangan lupa untuk menjaga pola makan dan selektif dalam memilih produk perawatan organ vital.
Sumber artikel
Sehatq.com / Alodokter.com / HKPN Agus Ibnu / Halodoc.com