Cek Fakta: Remdesivir Obat COVID-19 Paling Ampuh

Pandemi virus corona di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan. 

Hal ini bisa dilihat dari jumlah korban yang terus bertambah, bahkan beberapa daerah sampai harus melakukan lockdown wilayah untuk mempersempit penyebaran virus corona.

Remdesivir obat corona
Remdesivir obat COVID-19

Meskipun wabah corona sudah lama muncul, nyatanya belum ada obat yang benar-benar ampuh untuk menangkal virus ini.


Dilansir dari Gilead.com dan Medicine.net, baru-baru ini terdengar bahwa ada sebuah senyawa yang disinyalir punya potensi untuk menjadi obat virus corona.

Namanya Remdesivir.

Senyawa ini sedang diteliti oleh perusahaan Farmasi Amerika Serikat yaitu Gilead Science di bawah pengawasan Food and Drug Administration (FDA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Remdesivir dan Covid-19

Remdesivir (RDV) merupakan obat buatan yang masuk dalam kelas antivirus spektrum luas dan memiliki kandungan molekul yang serupa dengan pasangan basa DNA.

Sebenarnya obat ini bukanlah temuan baru, melainkan sudah diteliti sejak 2012 lalu saat virus MERS dan EBOLA mulai mewabah.

Meski begitu, Gilead Science selaku penanggungjawab dari penelitian ini telah mengkonfirmasi bahwa senyawa remdesivir memiliki kandungan yang paling dekat dan paling berpotensi untuk mengatasi wabah virus corona.

Berikut ini perkembangan terkait penelitian senyawa remdesivir :

  1. Terdapat 4 uji coba coba di A.S dan 2 uji coba di China yang diperkirakan akan selesai April
  2. Terdapat sekitar 2-3 uji coba di Eropa dengan senyawa remdesivir sebagai pembanding
  3. Semua uji coba dilakukan dengan pasien positif COVID-19 dari yang ringan hingga sedang
  4. Selama pengujian diketahui bahwa obat ini memiki efek samping mual dan muntah serta bereaksi terhadap beberapa obat antibiotik
Sampai sekarang Gilead Science masih terus melanjutkan penelitian dan sedang dalam proses transisi untuk memperluas akses obat remdesivir.

Meski begitu, obat ini masih belum diproduksi secara masal untuk keperluan pengobatan.

Kata WHO Soal Remdesivir

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan WHO, pasien positif ebola yang menggunakan remdesivir menunjukkan perbaikan klinis.

Obat ini pernah digunakan saat wabah ebola di Afrika Barat pada rentang waktu 2013 sampai 2016. 

Lalu berdasarkan laporan New York Times, dokter di negara bagian Washington juga pernah memberikan remdesivir kepada pasien positif virus corona.

Hasilnya, kondisi paru-parunya membaik hanya dalam sehari.

Pada bulan maret tahun ini, WHO juga sudah memutuskan untuk melakukan uji coba obat remdesivir secara besar-besaran di Malaysia.

Seperti yang diungkapkan Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah yang saya lansir dari Detikcom.

Seluruh ilmuan di seluruh dunia telah bekerja sangat keras untuk menemukan obat dan juga vaksin virus Corona.

Semoga saja obat untuk melawan wabah virus corona segera ditemukan dan diproduksi secara masal.