Kenapa Attack on Titan Final Season di Kritik Fans?
Ada satu hal menarik dibalik penayangan Attack on Titan Final Season, apalagi kalau bukan keributan yang dibuat para fans di sosial media Twitter.
Banyak fans yang mengaku tidak puas dan kemudian mengkritik official Twitter dari para staff produksi Attack on Titan.
![]() |
Attack titan final season |
Ada yang membandingkan kualitasnya dengan season sebelumnya, ada yang mengomentari backsound saat deklarasi perang, yang dirasa kurang pas. Bahkan ada yang mencaci staff produksi, hanya karena beberapa scene di manga yang tidak dimunculkan.
Menanggapi semua kritikan tersebut, salah satu staff produksi Attack on Titan akhirnya angkat bicara.
Dari cuitan tersebut, bisa kita ambil kesimpulan bahwa anime Attack on Titan Final Season ternyata dibuat dan diproduksi dalam jangka waktu yang tidak semestinya.
Seperti yang kita tau bahwa anime Attack on Titan Final Season, disutradarai oleh Yuichiro Hayashi dari studio MAPPA.
Sementara pada season sebelumnya mulai dari tahun 2013 s/d 2019, Anime Attack on Titan digarap oleh studio anime yang berbeda, yaitu WIT Studio dan disutradarai oleh Tetsurō Araki dan Masashi Koizuka.
Kenapa Gak di Garap WIT Studio?
Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa sih kok gak WIT Studio aja yang udah pernah buat Attack on Titan dari season pertama. Kenapa harus ganti Studio.
Yah, sebenarnya semua itu tergantung dari komite produksi animenya gaes. Dalam hal ini adalah Kodansha, Pony Canyon, dan beberapa pihak lain.
Para komite produksi ini awalnya meminta WIT Studio untuk menyelesaikan Attack on Titan Final Season dalam waktu kurang dari satu tahun. Dan seperti yang kalian tebak, WIT Studio menolaknya karena tidak sanggup.
Btw, waktu satu tahun itu sangat singkat untuk memproduksi satu season anime.
Dalam satu episode anime saja, ada beribu-ribu frame, terlebih jika animasinya digambar manual dengan tangan, tentu waktu satu tahun tidak akan cukup untuk menggarap Attack on Titan Final Season.
Ditambah lagi WIT bukanlah studio besar seperti Kyoto Animation atau Ufotable.
MAPPA Jadi Solusi
Setelah ditolak sana sini, akhirnya ada satu studio yang mau menggarap Attack on Titan Final Season.
Yap, studio itu adalah MAPPA.
Dalam kurun waktu satu tahun, bagaimana MAPPA bisa menyelesaikannya?
Tentu MAPPA punya solusi, yaitu 3D CGI.
Seperti yang kita tahu, menggambar animasi pakai tangan akan memakan waktu yang lama, meskipun kualitasnya jauh lebih bagus.
Kalau 3D CGI, asal ada modelnya. Langsung bisa dianimasikan. Tinggal gimana caranya supaya menyatu dengan frame dasarnya.
Tapi ternyata, solusi inilah yang jadi bumerang buat MAPPA karena pada akhirnya mendapat hinaan dan kritik dari para fans Attack on Titan.
Sungguh dilema bukan.
3D CGI Attack on Titan, Bagus atau Jelek?
Kalau menurut aku sih, dibilang bagus ya engga, dibilang jelek juga gak.
Yah standar lah.
Sebenernya sih 3D model yang dibuat MAPPA ini benar benar detail. Coba aja liat dari tampilan Colossal Titan yang detail banget bagian serat-serat ototnya. Apalagi kalau dibandingkan dengan tampilan Colossal Titan yang dibuat WIT Studio.
Tapi jeleknya tuh karena di beberapa scene ada banyak 3D animasi yang terlihat tidak blend-in. Misalnya saat close-up shot para titan yang terlihat kaku dan berbeda dengan model dasarnya.
Tapi ya, its OK...
Buat penonton gratisan seperti saya sih udah wort it. Gak tau kalau dimata kalian para pengamat anime abal-abal.🤣