Tingkatkan Penjualan dengan 4 Trik Jitu Upselling
Selain copywriting, ternyata masih ada teknik jitu yang ampuh meningkatkan penjualan.
Teknik jitu itu bernama Upselling.
Udah pernah denger kan? atau mungkin saja rival bisnis kamu sudah melakukannya tanpa kamu sadari.
![]() |
Trik Jitu Upselling |
Apa Itu Upselling?
Upselling atau Upsell adalah ketika kamu melakukan pembelian, lalu penjual menawarkan produk dengan skala dan manfaat lebih besar.
Contoh simpelnya bisa dilihat saat kamu memesan makanan di KFC. Pelayan biasanya akan mengatakan.
Mau ukuran yang lebih besar?Mau paket jumbonya, lebih hemat?
Sekalian cappucino coffenya?
Teknik yang sama juga digunakan raksasa ecommerce Amazon saat menawarkan produk terkait (related product). Mereka bahkan mengklaim bahwa 30% dari total penjualan mereka berasal dari Upselling.
Upselling dan Cross-selling
Kedua teknik ini sebenarnya punya tujuan yang sama untuk meningkatkan penjualan, hanya saja konsepnya yang berbeda.
Jika Upselling bertujuan untuk menawarkan produk sejenis dengan harga dan manfaat yang lebih tinggi. Maka Cross-selling bertujuan untuk menawarkan produk sebagai pelengkap dari produk utama yang sudah dibeli pelanggan.
Sampai sini paham, oke lanjut ke step berikutnya.
Jenis Upselling
1. Upgrade sale
Upgrade sale adalah teknik Upselling klasik dimana penjual menawarkan produk yang lebih mahal dan punya spek yang lebih tinggi.
Teknik seperti ini selalu diterapkan Apple saat menjual produk laptop miliknya.
![]() |
By bitcatcha |
Misalnya saat kamu menjual smartpone canggih dengan RAM 3gb, kamu bisa menawarkan smartphone sejenis dengan RAM lebih besar. Tentunya dengan menyertakan alasan- alasan yang menarik pelanggan.
Tunjukan kelebihan dan plus minum dari smartphone yang kamu tawarkan itu, agar pelanggan mau membeli smartphone dengan RAM lebih besar, meskipun harganya lebih mahal.
2. Garansi
Salah satu faktor kenapa pembeli mau melakukan transaksi adalah adanya trust (kepercayaan) kepada penjual.
Nah untuk meningkatkan trust ini salah satunya dengan memberi jaminan atau garansi produk.
Biasanya teknik ini diterapkan pada produk yang punya jangka pemakaian lama, misalnya smartphone, laptop, kendaraan, dan barang elektronik lain.
Contoh nyatanya bisa kamu lihat pada garansi produk milik Apple berikut.
![]() |
By bitcatcha |
Ini salah satu contoh Upsell yang bagus dan menguntungkan kedua belah pihak. Apple mendapat untung karena meningkatnya penjualan, sementara pelanggan mendapat layanan tambahan yang bermanfaat.
3. Related product
Related product berarti memawarkan produk terkait kepada pelanggan yang sudah siap melakukan transaksi.
Misalnya saat pelanggan membeli baju, kamu bisa tawarkan celana atau dasi untuk melengkapi baju tersebut.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk memberi nilai tambah pada produk yang akan dibeli pelanggan.
Trik Jitu Upselling
Untuk memastikan teknik Upselling yang kamu gunakan bekerja dengan baik, perhatikan hal penting berikut:
1. Relevansi
Upselling akan sangat efektif jika produk yang kamu tawarkan relevan atau punya kategori sama dengan produk yang akan dibeli pelanggan.
Jangan menawarkan smartphone pada orang yang akan membeli sepatu
Tidak ada yang lebih buruk dari menawarkan barang yang tidak berhubungan dengan apa yang dibeli pelanggan. Kamu akan terlihat aneh dimata pelanggan dan ini akan menyebabkan pelanggan kecewa.
Karena itu, sebelum menerapkan Upselling, sebaiknya kelompokan dulu setiap produk sesuai kategorinya, baru tentukan mana produk yang punya nilai tambah untuk dijadikan Upsell.
2. Upselling 60%
Saat kamu menawarkan Upsell, pastikan produk yang kamu tawarkan itu harganya tidak lebih dari 60% dari produk utama yang dibeli pelanggan.
Misalnya saat pelanggan berbelanja dengan total 1 juta, maka jangan tawarkan barang lain yang punya harga 1 juta atau lebih.
Terapkan aturan 60% dari harga barang utama yang ingin dibeli pelanggan. Jadi barang Upsell yang kamu tawarkan harus punya harga 600 ribu atau kurang dari itu.
Aturan ini tidak berlaku jika kamu menerapkan teknik upgrade sale.
3. Timing
Jangan pernah melakukan Upselling saat pelanggan belum berniat membeli produk kamu. Cari waktu dan timing yang tepat agar Upselling yang kamu lakukan efektif meningkatkan penjualan.
Kalau kamu lihat ecommerce raksasa seperti Alibaba dan Amazon, mereka selalu melakukan Upselling ketika pelanggan melakukan pembayaran (checkout).
Ini adalah timing yang tepat untuk melakukan Upselling.
Yaitu ketika pelanggan mengklik tombol beli atau berniat melakukan pembayaran.
4. Downselling
Nggak semua pelanggan punya uang lebih untuk membeli produk yang kamu Upsell. Karena itu sesekali bisa kamu coba untuk melakukan downsell.
Teknik ini bertujuan untuk menawarkan produk atau paket yang lebih murah dibanding produk yang akan dibeli pelanggan.
Berikut contoh penerapan downselling yang dilakukan oleh salah satu provider web hosting lokal.
Cara ini efektif meningkatkan penjualan, terutama untuk pelanggan yang beranggapan bahwa produk yang kamu tawarkan harganya mahal.
Kesimpulan
Untuk bisa meningkatkan penjualan produk secara signifikan, teknik Upselling ini bisa kamu kombinasikan dengan taktik promosi copywriting dan teknik follow up yang sudah saya bahas sebelumnya.
Silahkan lakukan percobaan dan tentukan mana teknik terbaik yang bisa meledakan penjualan kamu.
Sekian dari saya, selamat mencoba..