Viral Desain Istana Negara di Ibukota Baru Tuai Protes Warganet
![]() |
Desain Istana Negara Terbaru |
Rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur ternyata menyisakan banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bahkan rancangan desain ibukota baru juga viral dan menuai banyak kontroversi.
Salah satu pemberitaan yang viral adalah rancangan desain Istana negara yang dihujat netizen karena bentuknya yang tak lazim.
Bentuknya yang mengadopsi burung Garuda dengan material kaca dinilai terlalu aneh oleh para arsitek dan juga masyarakat awam.
Siapa Arsitek yang Mendesain Gedung Tersebut?
![]() |
I Nyoman Nuarta (KORAN JAKARTA) |
Dia adalah orang dibalik berdirinya patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sekarang jadi destinasi wisata terkenal di Bali. Kamu yang pernah ke Bali pasti tau kan ya, kalau tempat ini estetik banget untuk spot foto.
Usut punya usut, terpilihnya rancangan desain istana negara ini bermula ketika Nyoman Nuarta mengikuti sayembara yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mendesain kompleks istana negara di Ibukota Baru Kalimantan Timur.
Menurut Nyoman, Kementerian PUPR telah mengundangnya bersama 20 arsitek lain untuk mengikuti rapat koordinasi persiapan sayembara di kawasan inti pusat ibukota baru.
Dalam rapat tersebut, Nyoman Nuarta dan 20 arsitek lainnya diberi waktu 12 hari untuk menyelesaikan rancangan desain dari kompleks istana negara, mulai dari gedung DPR, kantor kementerian, tempat ibadah, dan bangunan lainnya.
Setelah 12 hari berselang, ternyata hanya pradesain dari I Nyoman Nuarta yang sudah selesai sepenuhnya, alhasil dalam presentasi di depan presiden Jokowi dan jajarannya, desain dari Nyoman-lah yang paling menarik perhatian.
"Desain saya dipilih oleh bapak Presiden langsung, tidak ada unsur saya meminta sendiri, sehingga saya heran kenapa masih ada orang yang marah pada saya". Ujar Nyoman Nuarta usai Dinobatkan sebagai pemenang sayembara.
Terus kenapa desainnya bisa viral dan jadi kontroversi?
![]() |
Desain Istana Negara |
Apa yang salah sih dari desainnya? kenapa bisa banyak orang yang menghujat, apa karena bentuk gedungnya, proses pembangunannya yang sulit, atau karena hal lain. Nah, itulah yang akan kita cari tau.
Setelah saya baca sana sini, dan melihat berbagai pendapat tokoh dan arsitek, ternyata ada 3 poin penting yang menjadi alasan kenapa desain istana negara ini mendapat banyak kritik warganet.
1# Bedakan Arsitektur dan Patung
Dengan desain yang menyerupai burung Garuda dengan sayap membentang, dibalut dengan material kaca. Rancangan Istana negara di ibukota baru ini lebih mirip patung daripada sebuah bangunan gedung.
Sangat logis, bahkan masyarakat awam pun bisa menilai kalau desain tersebut sangat tidak masuk akal untuk sebuah bangunan penting seperti istana negara, yang paling tidak harus bisa menjamin keamanan presiden dan jajarannya.
Salah satu kritikan juga disampaikan Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ariko Andikabina. Menurutnya, desain istana baru tersebut lebih cocok dijadikan monumen atau simbol, bukan gedung itu sendiri.
“Burung garuda itu saya nggak tau itu kontroversi atau tidak, yang jelas itu menjadi perbincangan publik. Sebenarnya kita dalam kerangka itu (burung garuda), sebenarnya dalam hal apa cocok (untuk) kita letakkan, jadi tentu kita bisa membedakan arsitektur dengan patung,” ujar Ariko Andikabina yang saya kutip dari JawaPos.
2# Tidak Ramah Lingkungan
Bukannya membangun gedung yang ramah lingkungan, desain istana negara yang dipenuhi dengan material kaca justru menjadi bumerang bagi lingkungan sekitar.
Para pengamat lingkungan menilai kalau rancangan tersebut tidak mencerminkan forest city atau kota yang berwawasan lingkungan.
Kritikan tersebut disampaikan Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Menurut mereka, gedung istana negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi, hingga pemeliharaan gedungnya. Sayangnya hal ini tidak tercermin dalam rancangan desain yang dibuat Nyoman Nuarta.
3# Tingkat Keamanan Rendah
Dilihat dari sudut manapun, rancangan desain istana negara yang menyerupai burung Garuda ini sangat riskan soal keamanan dan ketahanan gedungnya.
Coba kalian lihat, mana ada negara lain yang memiliki desain istana negara dengan material kaca sepenuhnya. Nggak ada kan.
Hakikatnya, istana negara yang menjadi tempat tinggal presiden harus bisa menjamin keselamatan dan keamanan sang pemimpin negara, ini sangat berbanding terbalik dengan rancangan desain yang viral tersebut.
Balik lagi ke poin pertama, desain istana negara di ibukota baru ini lebih cocok dijadikan simbol atau patung dibandingkan sebuah gedung. Gimana kalau menurut kalian?
Kesimpulan
Setiap keputusan pasti ada pro dan kontra, tak terkecuali rancangan desain istana negara yang baru-baru ini dipublikasikan pemerintah.
Karena viral dan jadi kontroversi, alhasil pemerintah pun melakukan redesain dari rancangan tersebut. Terlihat desain istana negara yang berubah, dari awalnya berbentuk burung Garuda dengan material kaca, kini berubah bentuk menjadi gedung horizontal seperti bangunan pada umumnya.